Kamis, 16 April 2009

Pentas Studi

Sebuah cuplikan naskah yang akan dipentaskan oleh Teater Nisbi Univ. Gajayana Malang pada tanggal 13 Mei 2009.

Judul Naskah : KAMINO

.....................

Sulastri : aku menanggung beban rahasia tentang kepahlawananmu, sedangkan kau masih menyimpan kebusukan kepahlawananmu, bahkan meriwayatkan sejarah palsu.

Kamino : aku menyadari hal itu, memang kebusukan kepahlawananku lebih baik aku simpan rapi dalam sanubari. Sehingga anak cucu kita masih mempunyai kebanggaan didalam masa lalu pendahulunya. Dan menurutku urusan hidup mati bukanlah urusan kita, ini merupakan hak prerogatif Tuhan yang maha Esa

Sulastri : tapi aku sudah lelah, aku ingin mati.

Kamino : sssst… tidak baik kau berkata seperti itu. Sudahlah…

Sulastri : tidak, aku memang sudah ingin mati. Mati dalam keadaan tenang. Tidak menyimpan rahasia apapun!

Kamino : sudahlah sayang, jangan kau berkata seperti itu. Batin ini sakit mendengar kata mati.

Sulastri : batinku lebih sakit, dan bahkan dari dulu batin ini telah sakit.

Kamino : percayalah padaku, bahwasanya kebusukan kepahlawananku ini hanyalah demi sebuah kebanggaan anak cucu kita.

Sulastri : Kebanggaan Tai! memang sedari dulu aku selalu percaya dengan janji-janjimu. Selalu tergoda oleh harapan-harapan besarmu. Harapan seorang pahlawan revolusi. Harapan seorang pahlawan reformasi. Harapan seorang pahlawan yang ingin selalu dikenang dan dipuja setiap saat. Bahkan kalau perlu bisa dijadikan pahlawan untuk kedua kalinya. Revolusi tai. Reformasi tai.

..................